Posted in psychology

Resensi >> Buku Pintar Jadi Cewek Juara

Haihaihai, aku punya buku yang bagus banget untuk kalian baca nih, apalagi untuk kalian cewek cewek strong yang berusaha buat sukses dan menjadi cewe smart pastinya 🙂

yap, ini buku karya dari Zivanna Letisha, mantan Miss Indonesia tahun 2012. Dan covernya warna pink & putih loh, nah pas banget untuk kalian yang suka banget sama pink kaya aku ini hehe, nih kaya gini tampilannya 🙂

 

image-copy-2-e1368586236573

 

6691c99260e721e97a6dbb61a1890ba1

 

Zivanna atau yang dikenal dengan Zizi ternyata benar-benar hebat, dia menuliskan tentang dirinya dalam menghadapi kompetisi dan meraih mahkotanya. Zizi berbagai bagaimana caranya kita agar “ win competitions and be a princess on your own”. Zizi yang merupakan Putri Indonesia 2008 dan menjadi finalis di ajang Miss Universe 2009 ini secara rendah membagikan pengalaman dan kiat-kita suksesnya di buku ini. Menurut Zizi yang ada dalam pengantar bukunya mengatakan kalau kita sebagai cewek bisa juga lho mendapatkan mahkotanya tanpa harus mengikuti ajang yang sama dengan Zizi, melainkan kita semua punya kesempatan menjadi juara di bidang kita sendiri. Nah bagaimana caranya, Zizi bagikan caranya dibuku ini.

Zizi membagi bukunya dalam 5 bagian besar yaitu How to get started?, Long Way to The Crown!, Yor winning package, Should I limit my crown dan terakhir WHEN THE CROWN IS YOURS .. yeaayyy… Dalam setiap bagian besar tersebut, Zizi membuat sub-bab yang menjadi bagian dalam topik tersebut. Selama membaca buku ini, saya juga menyiapkan pulpen dan note sendiri. kenapa? Buku ini sangat praktikal banget lho. Kamu diajak untuk menulis tentang dirikamu dahulu tentunya dengan bimbingan intruksi dari buku ini, setelah itu kamu akan diajak membuat startegi dan cara-cara menghadapi tantangan dalam jalannya kamu meraih mahkotamu. Menurut Zizi startegi yang paling ampuh dalam mendapatkan THE CROWN adalah winning image and winning behavior, tentang bagaimana caranya, baca saja bukunya. :)

Posted in psychology, tugas kuliah

Berbagai Hasil Penelitian dan Penelitian Online

– Komputer dan Internet Mengubah Ingatan Manusia

Komputer dan internet mengubah sifat ingatan manusia, demikian kesimpulan penelitian yang dimuat di majalah Science. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika seseorang diajukan pertanyaan-pertanyaan sulit, mereka akan memikirkan computer.
Ketika mereka mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan didapat lewat komputer maka ingatan mereka menjadi tidak begitu baik karena mereka mengetahui dapat mengandalkan sumber lain.
Para peneliti mengatakan internet bertindak sebagai “ingatan transaktif”.Penulis laporan Betsy Sparrow dari Universitas Columbia mengatakan ingatan transaktif “adalah ide adanya sumber ingatan luar-tempat penyimpanan di pihak lain”.”Ada ahli-ahli hal tertentu dan kita membiarkan mereka bertanggung jawab atas informasi tersebut,” katanya.
Penulis lain laporan Daniel Wegner, yang pertama kali mengusulkan konsep ingatan transaktif dalam bab sebuah buku berjudul Ketergantungan Kognitif pada Hubungan Dekat, menemukan pasangan yang sudah lama hidup bersama saling membantu saat mengingat sesuatu.
“Saya berpikir internet menjadi sebuah bentuk ingatan transaktif dan saya ingin mengujinya,” kata Dr Sparrow.
Di mana, bukan apa Bagian pertama pengkajian adalah menguji apakah peserta penelitian “langsung” memikirkan komputer dan internet begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi.
Tes Stroop standar mengukur berapa lama waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna sementara kata tersebut berbeda warna, misalnya kata “hijau” ditulis dengan warna biru. Waktu reaksi meningkat ketika, bukannya kata warna, para partisipan ditanyakan untuk membaca kata-kata tentang topik yang kemungkinan sudah ada dalam pikiran. Dengan cara ini tim peneliti menunjukkan bahwa, setelah diberikan topik dengan jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet sangat lebih lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan komputer.
Dalam percobaan lebih mendalam para peserta penelitian diberikan serangkaian fakta. Setengahnya diminta menyimpannya pada sejumlah folder di komputer, setengahnya diberitahu bahwa fakta-fakta tersebut akan dihapus. Ketika diminta untuk mengingat fakta tadi, kelompok yang mengetahui informasi tidak akan didapat lagi menunjukkan kinerja yang sangat lebih baik dibandingkan kelompok yang menyimpan fakta dalam berkas di komputer.
Tetapi kelompok yang mengharapkan informasi tersebut akan didapat nantinya, sangat bagus ingatannya dalam mengingat folder tempat penyimpanan informasi. ”Ini mengisyaratkan bahwa dalam kaitan dengan berbagai hal yang bisa kita dapatkan di internet, kita cenderung menempatkan ingatan online kita cenderung menyimpannya di luar,” kata Dr Sparrow.
Dia mengatakan kecenderungan partisipan untuk mengingat lokasi informasi, bukannya informasi itu sendiri, merupakan isyarat orang semakin tidak bisa mengingat sesuatu, mereka hanya mengatur penempatan informasi dalam jumlah besar agar nantinya mudah didapat.
“Saya tidak menganggap Google membuat kita bodoh, kita hanya mengubah cara mengingat. Jika kita bisa mendapatkannya di internet meskipun sedang berjalan-jalan, maka ketrampilan yang diperlukan, yang perlu diingat adalah ke mana harus mendapatkan informasi. Sama seperti dalam kaitannya dengan orang,ketrampilan yang diperlukan adalah mengingat siapa yang perlu ditemui (untuk mengetahui hal tertentu),” katanya.

Untuk informasi yang lainnya tentang hasil penelitian dan penelitian online, kalian bisa loh liat juga disini , disini dan juga disini . thanks guys :))

 

sumber :
http://rinrinrini.wordpress.com/2013/12/28/penelitian-psikologi-dan-internet-13/
http://dersons.blogspot.com/

Posted in psychology, tugas kuliah

Etika dalam Penelitian Internet

nah, bukan hanya dalam sekolah ajaloh yang ada etikanya, di dunia internet juga ada. kali ini, aku mau ngebahas tentang etika dalam penelitian internet. cekidooot~~~

etika yang paling populer digunakan adalah etika keluaran Florida University Amerika (FAU) dan seorang netters Verginia Shea. Pada versi FAU beberpa etika yang dikemukakan adalah sebagai berikut :

Internet tidak digunakan sebagai sarana kejahatan bagi orang lain, artinya pemanfaatan internet semestinya tidak untuk merugikan orang lain baik secara materiil maupun moril.
Internet tidak digunakan sebagai sarana mengganggu kinerja orang lain yang bekerja menggunakan komputer. Contoh riil adalah penyebaran virus melalui internet
Internet tidak digunakan sebagai sarana menyerobot atau mencuri file orang lain
Internet tidak digunakan untuk mencuri, contoh pengacakan kartu kredit dan pembobolan kartu kredit.
Internet tidak digunakan sebagai sarana kesaksian palsu
Internet tidak digunakan untuk mengcopy software tannpa adanya pembayaran
Internet tidak digunakan sebagai sarana mengambil sumber – sumber penting tanpa adanya ijin atau mengikuti aturan yang berlaku.
Internet tidak digunakan untuk mengakui hak intelektual orang lain
Bertanggung jawab terhadap isis pesan yang disampaikan Menggunakan internet untuk keperluan berarti serta saling menghormati antar pengguna internet (www.fau.edu/netiquette). 10 etika ini disebut sebagai “the ten commandements for computer ethics” atau sepuluh perintah etika menggunakan komputer. Versi lain yang juga menjadi rujukan etika komunikasi virtual adalah netiket yang disampaikan oleh Virgina Shea. Isi etika tersebut terdiri dari 10 pedoman pula yaitu :
Lawan bicara dalam internet adalah manusia, sehingga penempatan diri secara empati perlu dilakukan dalam komunikasi virtual.
Gunakan standard perilaku yang sama dalam kehidupan dan komunikasi alam nyata
Mampu menempatakan diri dalam dunia maya dengan cara mengenali dahulu anggota komunitas yang online pada jalur tersebut
Menghormati secara sesama user juga penggunaan bandwith yang tersedia
Berkepribadian yang enak dan harmonis dalam penyusunan kata pesan yang dipampangkan agar lebih memudahkan dalam pemaknaan pesan
Membagi semua pengalaman yang ada
Mengatasi emosi yang terjadi dalam komunikasi virtual.

untuk informasi tentang etika dalam penelitian internet, lihat juga nih tulisan temen aku Sindy , Tahta dan Tony 🙂 makasih~

sumber :
http://iqbalaul.wordpress.com/2013/09/27/pti-syarat-dan-etika-dalam-publikasi-online/

Posted in psychology, tugas kuliah

Publikasi Online

Pengertian publikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1976), adalah penyiaran. Menurut Kamus Islilah Periklanan Indonesia, publikasi adalah setiap materi yang dicetak, diterhitkan, serta diedarkan untuk disampaikan pada khalayak umum dalam format apapun seperti majalah, surat kabar (Nuradi, 1 996:136). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa publikasi merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa menyiarkan, menerbitkan mengedarkan dan menyampaikan suatu materi, seperti objek, ide, gagasan dan informasi yang disampaikan pada khalayak umum atau masyarakat dalam bentuk / media apapun. Suatu kegiatan publikasi bertujuan sebatas menginformasikan dan memberitahukan suatu materi pada khalayak umum. Kegiatan publikasi memerlukan media penyampaian dan penerima pesan. Sedangkan, pengertian online yaitu keadaan dimana komputer terhubung dengan internet baik melalui modem, wi fi atau lan dan baik sedang digunakan atau tidak oleh pengguna komputer tersebut. Jadi, pengertian publikasi online adalah suatu informasi atau pesan atau pengumuman dalam bentuk online yang diterbitkan dalam dunia internet melalui media elektronik.

Publikasi online sangat bermanfaat bagi setiap orang apalagi di jaman yang serba canggih seperti sekarang ini. Banyak hal diumumkan melalui internet seperti berjualan, memberi info produk baru atau produk bekas yang masih ingin dijual. Bagi perusahaan yang memasarkan barangnya melalui publikasi online, tentu sangat mengirit biaya. Perusahaan hanya perlu menyiapkan design semenarik mungkin agar banyak orang yang tertarik untuk mencari tau keunggulan atau kelemahan dari produk tersebut. Publikasi online ini sangat berguna untuk memberi informasi kepada masyakarat yang ingin membeli produk, bahkan bisa dipesan secara online.
Dalam dunia elektronik pun khususnya media internet kita memiliki hak dan tanggung jawab atas apa yang telah kita publikasikan. Semua diatur dalam Pasal ITE. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) no. 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (Undang-undang ITE ) yang menyatakan bahwa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.

untuk informasi tentang hal yang serupa, bisa dilihat di satu , dua dan tiga  🙂

sumber :
http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2205694-pengertian-publikasi/
http://segita-19.blogspot.com/2012/11/final-softskill-psikologi-dan-teknologi.html
http://dhiafaldifauzan.wordpress.com/2012/11/18/tugas-softskill-penelitian-psikologi-dan-internet/